Ilmu politik memiliki hubungsn dengan ilmu sosial yang lainnya seperti sosiologi, ekonomi, psikologi, dan juga ilmu sosial yang lainnya. karena ilmu sosial mempunyai obyek penelitian yang sama, yaitu manusia sebagai anggota kelompok. Pada paper ini akan dibahas tentang kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya. Berikut pembahasannya secara ringkas..
Pada masa dahulu, ilmu politik dan ilmu ekonomi merupakan ilmu yang berdiri di satu bidang, yaitu politik ekonomi (political economy), yaitu sebuah pemikiran dan juga sebuah analisis yang bertujuan untuk mensejahterahkan suatu negara. Karena adanya perkembangan di bidang ilmu pengetahuan, maka ilmu tersebut mengalami perpisahan menjadi ilmu yang berdiri di bidangnya masing – masing, yaitu ilmu politik dan ilmu ekonomi.
Sosiologi dan ilmu politik merupakan suatu disiplin ilmu yag memiliki asal usul yang sama, dan dari dulu ilmu politik sudah membahas tentang negara dan masyarakatnya. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang paling dasar, pokok, dan umum sifatnya. Ilmu sosiologi membantu politik untuk memahami later brlakang, susunan, dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok masyarakat. Dengan menggunakan atau memanfaatkan pengertian dari sosiologi, para sarjana politik dapat mengetahui sampai dimana susunan dan stratifikasi sosial dapat mempengaruhi atau di pengaruhi.
Pegertian sosiologi juga menyumbangkan adanya perubahan dan pembaruan dalam masyarakat. Sosiologi dan ilmu politik sendiri mempelajari stu bidang yaitu mempelajari tentang Negara, namun sosiologi mempunyai anggapan bahwa negara adalah salah satu pengendali sosial. Sosiologi juga menganggap negara sebagai assosiasi masyarakat dan memperhatikan bagaimana anggota asosiasi tersebut dapat menciptakan pengaruh berupa sifat dan kegiatan suatu negara.
Ilmu politik dan ilmu hukum sudah memiliki keterkaitan sejak dulu, karena mengatur dan melaksanakan undang – undang suatu negara merupakan sebuah kewajiban yang penting. Para ahli hukum melihat bahwa suatu negara hanya sebagai lembaga atau organisasi hukum, maka para ahli politik lebih cenderung melihat bahwa negara adalah suatu sytem of control, sistem yang mengontrol segala hal, ilmu politik juga memandang negara sebagai asosiasi atau sekelompok manusia yang memiliki dan bertindak untuk mewujutkan atau mencapai suatu tujuan yang sama.
Filsafat adalah sebuah usaha untuk secara rasional dan sistematis mencari pemecahan atau jawaban atas persoalan – persoalan yang menyangkut alam semesta dan kehidupan manusia. Gramsci mengatakan bahwa ‘filsafat yang sejati bukan merupakan cabang kajian yang terisolasi, tetapi dalam dirinya sendiri mengandung seluruh anasir fundamental yang dibutuhkan untuk mengonstruksi konsepsi tentang dunia yang total dan integral dan segala hal yang dibutuhkan untuk mewujudkan organisasi masyarakat politik yang integral dalam kehidupan manusia.
Sejarah merupakan salah satu ilmu penting bagi ilmu politik, karena sejarah memberikan data dan fakta masa lalu untuk diolah lebih lanjut. Salah satu bahan yang sajikan oleh ilmu sejarah ialah sejarah konteporer, di gunakan oleh ilmu politik untuk menemukan pola – pola yang di gunakan untuk memproyeksikan masa depan. Dengan menguasai sejarah, maka seorang sarjana politik dapat merencanakan lebih baik dari kejadian pada masa lalu, sehingga menjadi sebuah keadaan yang ideal.
Geografi juga memiliki faktor – faktor untuk mempengaruhi politik, seperti desakan penduduk,perbatasan strategis, dan daerah pengaruh. Seorang Swedia bernama Rudolf Kiellen(1864-1933) menganggap, di samping faktor antropologi dan ekonomi, keadaan geografis memengaruhi karakter dan kehidupan nasional dari rakyat, karena itu harus diperhitungkan dalam menyusun politik dalam dan luar negeri.
Psikologi sosial adalah merupakan sebuah pengkhususan psikologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara individu/manusia dengan masyarakat, khususnya fakto – faktor yang mendorong manusia untuk berinteraksi atau berperan dalam sebuah masyarakat atau kelompok, karena psikologi sebenarnya adalah ilmu yang memperhatikan sebuah kehidupan seorang manusia.
Psikologi memiliki dua analisis, yaitu pengamatan kegiatan intern dan kegiatan ekstern seorang manusia. Dalam hal ini ilmu politik dapat menganalisis secara lebih mendalam makna dan peran seorang individu yang kuat, ciri – ciri kepribadian, serta kondisi sosial ekonomi.
Jika sosiologi memberikan analisis terhadap kehidupan sosial secara menyeluruh, maka antropologi menyumbangkan pengertian dan teori tentang kedudukan dan peran berbagai satuan sosial dan budaya yang lebih kecil dan sederhana. Antropologi lebih memusatkan perhatian pada masyarakat di desa dan pedalaman.
Bagi seorang sarjana ilmu politik, kesadaran akan kenyataan masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang masing-masing mempunyai daerah asal dan kebudayaan berbeda memungkinkannya untuk melaksanakan beberapa penelitian khusus, seperti seberapa besar keragaman sosial masyarakat terhadap corak dan gaya kehidupan politik di masing-masing tempat. Dengan begitu, antropologi dapat digunakan oleh ilmu politik untuk penelitian hubungan internasional dan memahami politik internasional, karena antropologi membahas hubungan antar berbagai jenis suku.
Antropologi telah berpengaruh dalam bidang metodologi penelitian ilmu politik. Salah satu pengaruh yang amat berguna dan terkenal serta kini sering dipakai dalam ilmu politik ialah metode peserta pengamat(participant observer). Penelitian semacam ini memaksa sarjana ilmu politik untuk meniliti gejala-gejala kehidupan sosial “dari dalam” masyarakat yang menjadi objek penelitiannya.
0 komentar:
Post a Comment