Neoliberalisme
Neoliberalisme yang juga dikenal sebagai paham ekonomi neoliberal mengacu pada filosofi ekonomi-politik akhir-abad keduapuluhan, sebenarnya merupakan redefinisi dan kelanjutan dari liberalisme klasik yang dipengaruhi oleh teori perekonomian neoklasik yang mengurangi atau menolak penghambatan oleh pemerintah dalam ekonomi domestik karena akan mengarah pada penciptaan Distorsi dan High Cost Economy yang kemudian akan berujung pada tindakan koruptif. Paham ini memfokuskan pada pasar bebas dan perdagangan bebas merobohkan hambatan untuk perdagangan internasional dan investasi agar semua negara bisa mendapatkan keuntungan dari meningkatkan standar hidup masyarakat atau rakyat sebuah negara dan modernisasi melalui peningkatan efisiensi perdagangan dan mengalirnya investasi.
Dalam pembentukan Neoliberalisme, dapat di simpulkan bahwa pembentukan neo liberalisme di sebabkan oleh beberapa faktor pendorong. Faktor pertama adalah munculnya beberapa perusahaan multinasional (MNCs), perusahaan ini memiliki asset yang lebih besar di bandingkan dengan asset – asset perusahaan yang lainnya, dan memiliki kantor pusat di negara – negara maju (AS, Kanada, Jepang, Australia, Uni Eropa). Dalam hal ini mereka memanfaatkan seluruh infra struktur yang ada di setiap negara yang bekerja sama untuk di gunakan sebagai lahan bisnis.
Selanjutnya adalah munculnya sebuah organisasi internasioal dalam bidang perekonomian, seperti WTO, IMF, dan juga bank dunia. Organisasi tersebut berfungsi untuk menjaga dan menjamin semua negara – negara di seluruh dunia sudah mentaati peraturan pasar bebas dan perdagangan bebas. Organisasi ini juga memiliki tim pemantau yang memiliki kekuatan besar dan juga solid, pemantau tersebut juga sudah tersebar di seluruh dunia.
Revolusi di bidang teknologi komonikasi dan transportasi. Bagi pelaku bisnis, perkembangan ini merupakan sisi positif bagi mereka, karena tidak akan mengalami kesulitan lagi dalam menggerakan bisnis barang mereka ke seluruh dunia yang sudah mereka jadikan target.
Kemudian adanya Negara yang mempunyai kekuatan militer dan kekuatan ekonomi yang sangat kuat sehingga tidak ada yang bisa menandinginya, dalam kata lain adalah Amerika. Dengan demikian negara yang memiliki status maju dan kuat akan mudah untuk menenggelamkan atau menakhlukan negara – negara yang lebih lemah atau sedang berkembang. Pada tahun 1947 di Mont Pelerin, Swiss, seorang ekonom dari Austria Friedrich August von Hayek mengorganisir sebuah konferensi tertutup selama sepuluh hari. Hadir juga di situ babarapa pemikir ekonomi dari beberapa negara seperti Amerika Utara dan Eropa, diantaranya adalah Milton friedman, George Stigler, Karl Popper, Aaron Director, Lionel Robbins dan beberapa pemikir ekonomi lain dari berbagai negara berkembang. Konferensi tersebut menghasilkan kesepakatan untuk membentuk sebuah kelompok, yaitu The Mont Pelerin Society (MPS). Tindak lanjut dari pertemuan itu adalah mereka secara tetap mengadakan pertemuan rutin setiap dua tahun sekali. Kegiatan yang dilakukan oleh anggota MPS serta jaringan yang dibentuk mulai meluas dan mencolok antara tahun 1970-1980. Hayek menerbitkan sebuah artikel yang berjudul “Economics and Knowledge”. Di dalamnya ia menyatakan bahwa kapitalisme pasar bebas bukan sekedar bentukan sosial melainkan sebuah mekanisme alami untuk mengelola informasi. Pada tahun 1954 hayek menerbitkan sebuah buku “the road of serfdom” , di dalam buku itu ia mengkritik sosialisme dan segala bentuk ekonomi perencanaan sentral. Selain ia juga mengunggulkan system kapitalisme pasar bebas , dalam arti dengan membiarkan tujuan individu mereaksi secara individual terhadap harga pasar yang tercapai secara bebas, terjadilah optimalisasi alokasi modal, kreativitas manusia dan tenaga kerja dengan cara yang sulit ditiru oleh system dan perencanaan sentral.
Sebenarnya Hayek bukan orang yang mengembangkan teknik ekonomi pasar bebas, melainkan ia hanya memberikan landasan filosofis terhadap system perekonomi an pasar bebas. Kedekatan dan kesamaan pandangannya dalam hal ekonomi dengan Milton Friedman semakin memperkokoh gagasan yang saat ini kita sebut sebagai Neoliberalisme. Friedman berpandangan bahwa garis kebijakan seperti yang digagas oleh John m. Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi melalui suatu kebijakan investasi hanya akan menimbulkan kebangkrutan . Friedman berpendapat bahwa kehidupan ekonomi masyarakat hanya akan berlangsung baik apabila tidak ada campur tangan dari pemerintah, tetapi semua diserahkan kepada mekanisme pasar kerja yang bebas. Oleh karena itu Friedman mencanangkan sebuah prinsip bahwa “ada satu, hanya ada satu, tanggung jawab sosial bisnis, yaitu menggunakan seluruh sumber daya yang ada untuk sebuah aktifitas yang mengabdi kepada akumulasi laba”.
Dengan adanya neoliberalisme, masyarakat dunia digiring ke arah proyek ekonomi-politik yang sepenuhnya akan menutup diri dari kritik sosialisme dan komunisme, tetapi proyek ekonomi-politik yang selalu berorientasi kepada keuntungan dengan tidak mengindahkan aturan-aturan yang selama ini telah disepakati bersama.
Gagasan Tentang Neoliberalisme
Ada beberapa hal yang menjadi gagasan dari Neoliberalisme yang pada akhirnya nanti dijadikan sebagai sarana dalam mencapai tujuannya. Bahwa cara manusia bertransaksi dalam kegiatan ekonomi bukanlah satu dari berbagai model hubungan antar manusia, melainkan satu-satunya model yang mendasari semua tindakan dan relasi antar manusia. Dengan kata lain setiap tindakan manusia merupakan ungkapan dari model hubungan menurut kalkulasi untung-rugi individual yang terjadi dalam kegiatan transaksi ekonomi. Beberapa hal yang ingin dicapai oleh neoliberalisme dengan gagasan-gagasan yang telah disepakati para penganutnya antara lain adalah :
1. Hubungan –hubungan antar pribadi dan sosial mesti dipahami dengan menggunakan konsep dan tolok ukur ekonomi.
2. Setiap tindakan dan kebijakan pemerintah suatu negara harus melewati dan tidak bisa lepas dari evaluasi tolok ukur prinsip ekonomi.
sumber : http://kmn-ugm.blogspot.co.id
Dalam pembentukan Neoliberalisme, dapat di simpulkan bahwa pembentukan neo liberalisme di sebabkan oleh beberapa faktor pendorong. Faktor pertama adalah munculnya beberapa perusahaan multinasional (MNCs), perusahaan ini memiliki asset yang lebih besar di bandingkan dengan asset – asset perusahaan yang lainnya, dan memiliki kantor pusat di negara – negara maju (AS, Kanada, Jepang, Australia, Uni Eropa). Dalam hal ini mereka memanfaatkan seluruh infra struktur yang ada di setiap negara yang bekerja sama untuk di gunakan sebagai lahan bisnis.
Selanjutnya adalah munculnya sebuah organisasi internasioal dalam bidang perekonomian, seperti WTO, IMF, dan juga bank dunia. Organisasi tersebut berfungsi untuk menjaga dan menjamin semua negara – negara di seluruh dunia sudah mentaati peraturan pasar bebas dan perdagangan bebas. Organisasi ini juga memiliki tim pemantau yang memiliki kekuatan besar dan juga solid, pemantau tersebut juga sudah tersebar di seluruh dunia.
Revolusi di bidang teknologi komonikasi dan transportasi. Bagi pelaku bisnis, perkembangan ini merupakan sisi positif bagi mereka, karena tidak akan mengalami kesulitan lagi dalam menggerakan bisnis barang mereka ke seluruh dunia yang sudah mereka jadikan target.
Kemudian adanya Negara yang mempunyai kekuatan militer dan kekuatan ekonomi yang sangat kuat sehingga tidak ada yang bisa menandinginya, dalam kata lain adalah Amerika. Dengan demikian negara yang memiliki status maju dan kuat akan mudah untuk menenggelamkan atau menakhlukan negara – negara yang lebih lemah atau sedang berkembang. Pada tahun 1947 di Mont Pelerin, Swiss, seorang ekonom dari Austria Friedrich August von Hayek mengorganisir sebuah konferensi tertutup selama sepuluh hari. Hadir juga di situ babarapa pemikir ekonomi dari beberapa negara seperti Amerika Utara dan Eropa, diantaranya adalah Milton friedman, George Stigler, Karl Popper, Aaron Director, Lionel Robbins dan beberapa pemikir ekonomi lain dari berbagai negara berkembang. Konferensi tersebut menghasilkan kesepakatan untuk membentuk sebuah kelompok, yaitu The Mont Pelerin Society (MPS). Tindak lanjut dari pertemuan itu adalah mereka secara tetap mengadakan pertemuan rutin setiap dua tahun sekali. Kegiatan yang dilakukan oleh anggota MPS serta jaringan yang dibentuk mulai meluas dan mencolok antara tahun 1970-1980. Hayek menerbitkan sebuah artikel yang berjudul “Economics and Knowledge”. Di dalamnya ia menyatakan bahwa kapitalisme pasar bebas bukan sekedar bentukan sosial melainkan sebuah mekanisme alami untuk mengelola informasi. Pada tahun 1954 hayek menerbitkan sebuah buku “the road of serfdom” , di dalam buku itu ia mengkritik sosialisme dan segala bentuk ekonomi perencanaan sentral. Selain ia juga mengunggulkan system kapitalisme pasar bebas , dalam arti dengan membiarkan tujuan individu mereaksi secara individual terhadap harga pasar yang tercapai secara bebas, terjadilah optimalisasi alokasi modal, kreativitas manusia dan tenaga kerja dengan cara yang sulit ditiru oleh system dan perencanaan sentral.
Sebenarnya Hayek bukan orang yang mengembangkan teknik ekonomi pasar bebas, melainkan ia hanya memberikan landasan filosofis terhadap system perekonomi an pasar bebas. Kedekatan dan kesamaan pandangannya dalam hal ekonomi dengan Milton Friedman semakin memperkokoh gagasan yang saat ini kita sebut sebagai Neoliberalisme. Friedman berpandangan bahwa garis kebijakan seperti yang digagas oleh John m. Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi melalui suatu kebijakan investasi hanya akan menimbulkan kebangkrutan . Friedman berpendapat bahwa kehidupan ekonomi masyarakat hanya akan berlangsung baik apabila tidak ada campur tangan dari pemerintah, tetapi semua diserahkan kepada mekanisme pasar kerja yang bebas. Oleh karena itu Friedman mencanangkan sebuah prinsip bahwa “ada satu, hanya ada satu, tanggung jawab sosial bisnis, yaitu menggunakan seluruh sumber daya yang ada untuk sebuah aktifitas yang mengabdi kepada akumulasi laba”.
Dengan adanya neoliberalisme, masyarakat dunia digiring ke arah proyek ekonomi-politik yang sepenuhnya akan menutup diri dari kritik sosialisme dan komunisme, tetapi proyek ekonomi-politik yang selalu berorientasi kepada keuntungan dengan tidak mengindahkan aturan-aturan yang selama ini telah disepakati bersama.
Gagasan Tentang Neoliberalisme
Ada beberapa hal yang menjadi gagasan dari Neoliberalisme yang pada akhirnya nanti dijadikan sebagai sarana dalam mencapai tujuannya. Bahwa cara manusia bertransaksi dalam kegiatan ekonomi bukanlah satu dari berbagai model hubungan antar manusia, melainkan satu-satunya model yang mendasari semua tindakan dan relasi antar manusia. Dengan kata lain setiap tindakan manusia merupakan ungkapan dari model hubungan menurut kalkulasi untung-rugi individual yang terjadi dalam kegiatan transaksi ekonomi. Beberapa hal yang ingin dicapai oleh neoliberalisme dengan gagasan-gagasan yang telah disepakati para penganutnya antara lain adalah :
1. Hubungan –hubungan antar pribadi dan sosial mesti dipahami dengan menggunakan konsep dan tolok ukur ekonomi.
2. Setiap tindakan dan kebijakan pemerintah suatu negara harus melewati dan tidak bisa lepas dari evaluasi tolok ukur prinsip ekonomi.
sumber : http://kmn-ugm.blogspot.co.id